Kualitas Tulisan Membaik dengan Kelas Menulis RAI

Belajar tidak mengenal usia, bisa dilakukan sesuai dengan kecenderungan masing-masing orang. Seseorang bisa melakukan hal itu dengan otodidak, bisa juga dengan bantuan fasilitator (mentor). Sebagai seorang blogger atau penulis pemula, bagaimana kualitas tulisan membaik menjadi topik yang menarik.

RAI Membuat Kualitas Tulisan Membaik

Saya ingin bercerita tentang, bagaimana cara saya belajar memperbaiki tulisan. Blog ini merupakan pencatat fase menulis saya. Pada awal menulis, saya cenderung mencurahkan segalanya. Tanpa memahami kaidah penulisan.

Saya mengikuti kelas menulis karena ingin menerbitkan karya awalnya. Namun, setelah mengikuti kelas menulis ternyata tulisan saya sangat berantakan. Kesalahan ada di sana-sini. Maka pada kesempatan selanjutnya saya kembali mengikuti kelas menulis untuk memperbaiki teknisnya.

Kesalahan ejaan serta teknis penulisan itu sangat fatal, mengurangi kenyamanan pembaca.

Sebelumnya saya akan mengajak anda untuk menemukan passion Anda. Benarkah menulis adalah sesuatu yang membuat Anda berbinar, merasa mudah, dan membuat anda ketagihan?


Mengaktualisasi diri dengan potensi yang dimiliki, adalah hal yang membuat kita bahagia. Kita sedang melakukan pekerjaan di mana tubuh kita memiliki support sistem. Tak akan lelah dan bosan, Ferguso!

Petunjuk Allah sepertinya, saat teman memberitahukan bahwa beliau terlibat dalam penulisan buku parenting berjudul Mendidik Jangan Mendadak, buku tulisannya bersama teman-teman, pada akhirnya bisa tembus 1000 eksampler dalam 3 kali cetakan.

Dalam diri saya muncul keinginan untuk memiliki karya. Tanpa pikir panjang saya langsung ikut kelas menulis tema Merentas Jejak Asa. Tema tersebut disepakati sebagai judul buku.

  
Buku pertama hasil belajar di RAI

Kelas yang saya ikuti ini sebuah komunitas yang memiliki nama Rumah Antologi Indonesia, biasa disebut RAI.

Bagaimana Kelas Belajar RAI?


RAI ini menurut saya istimewa, baik sistem belajarnya maupun ilmu yang ditawarkan. Kelas menulis ini sangat cocok untuk pemula. Penjabaran materinya lengkap dan memahami apa yang dibutuhkan pemula dalam memulai sebuah tulisan.

Kelas belajarnya daring, mencakup seluruh wilayah Indonesia pesertanya. Saya belajar bersama teman saya yang berada di Medan, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Bali, Lombok. Sedang saya sendiri berada di Bekasi, Jawa Barat.

Materi dan juga praktik sangat menantang, kebahagiaan hakiki itu ketika waktunya koreksi tugas. Saatnya mengosongkan gelas dan mengisi dengan banyak hasil koreksian teman. Belajar PUEBI dan KBBI itu lebih mendalam dari hasil koreksian.

Bukan kesalahan pribadi saja bahan belajarnya, bahkan kesalahan semua teman memperkaya diri. Bayangkan jika satu kelas ada 40 orang, beragam kesalahan baik cara penulisan maupun kesesuaian dengan KBBI.

Banyak di antara kami, kembali mendaftar pada tema yang lain. Sebab merasa betah, terlebih merasa ingin semakin baik lagi. Bukan hanya itu, ingin mengukir keabadian dengan  menulis buku.

Buku-buku Karya Saya Bersama RAI

Sebelumnya saya ada 2 karya antologi, ini buku ke-2 bersama RAI, setelah buku Merentas Jejak Asa

  • Buku ke-3, antologi quote

Buku ke-4, antologi puisi

Buku Ke-5, bertema wanita tangguh.

Buku ke-6, bertema pejuang skripsi

Buku ke-7, antologi quote batch 2

Beberapa masih dalam pengerjaan, seperti tema parenting 3, bullying, hati seluas samudra, dan juga tema homeschooling. Semoga senantiasa tetap produktif hingga kelak bisa menyelesaikan buku solo.

Pengalaman Baru Menjadi Class Leader RAI


November 2019, founder RAI, Teteh Rizka (RAI Adiatmadja) menawarkan kesempatan pada saya untuk menjadi salah satu dari beberapa RAI class leader. Tema kelas yang saya ampu saat ini yaitu tema homeschooling.
Kelas pertama sebagai leader, sedang berjalan

Kelas sudah berjalan, menuju materi terakhir dan pengumpulan naskah. Kelas homeschooling ini sewaktu mencari kontributor memakan waktu lama. Namun ketika kelas sudah penuh kuota, ada beberapa yang masih berminat. Semoga setelah ini bisa buka tema HS batch 2.

Kelas kedua sebagai leader, masih buka pendaftaran

Kelas tema baru juga sedang dibuka yaitu kelas dengan tema 'Kalau Cinta Sebatas Permen dan Cokelat.' Baru beberapa orang yang bergabung dalam kelas ini.

Bagaimana Cara Bergabung dengan Komunitas RAI

Jika ingin bergabung belajar bersama RAI, silakan klik di sini. Kelas ini diperuntukan bagi pemula. Ingin memiliki karya untuk dibukukan, bukan sesuatu yang sulit.

Tema yang diampu oleh leader lain ada banyak, untuk mengetahui bisa klik Tema Kelas Menulis RAI Terbaru. Berharap agar ke depannya RAI membuka kelas menulis artikel, opini, dan mentoring buku solo. Semoga kontributor RAI bertambah banyak, dan RAI makin maju dalam berkarya.

"Tak perlu menjadi seorang pakar untuk bisa menulis ...."—RAI Adiatmadja—
Sukma (lantanaungu.com)
Lantana Ungu adalah seorang Ibu dengan dua orang putri, menyukai dunia literasi dan berkebun. Memiliki 11 karya antologi dan sedang ikut serta dalam beberapa proyek buku antologi. Sangat tertarik dengan dunia parenting, terutama parenting Islami. Email Kerja Sama: sukmameganingrum@gmail.com

Related Posts

49 komentar

  1. Wah saya baru tau nih Mbak Sukma...ada RAI ini, Menulis buku antologi sebanyak 14x (jelang naik cetak yg ke-15 dan 16), saya br dpt info RAI nya nih, hehe... sukses terus yaa Mbak Sukma... btw masih ada di KLIP kan ya... salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. MashaAllah tabarakallah. Iya nih Mbak. Saya ketemu RAI saat antologi saya baru 2.


      Kelas buku solo kalau Mbak Nur Hilmiyah berarti ya Mbak.

      Hapus
  2. Buku 'Mendidik Jangan Mendadak' kayaknya menarik ya mba. Udah tembus 1.000 eksemplar pula. Kereeeen. Adakah review lengkapnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waktu itu ada reviewnya, saya carikan dulu ya. Nanti kalau sudah ada saya kabari Mbak.

      Hapus
    2. https://calesmart.com/artikel/Memulai-Pendidikan-Karakter-dari-Rumah-Resensi-Buku-Antologi-Parenting-Islami-Mendidik-Jangan-Mendadak.html

      Dan

      Http://www.koran-jakarta.com/memulai-pendidikan-karakter-dari-rumah/

      Hapus
  3. Tidak ada kata terlambat untuk belajar memang kak, apalagi kalau masalah tulis menulis ini. Penting banget untuk terus mengasah tulisan ini dengan banyak menulis dan jangan lupa belajar salah satunya dengan membaca Karya orang lain. Adanya komunitas seperti RAI ini emang bisa banget buat menelurkan banyak penulis yg memperkaya khazanah bacaan nusantara

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, terima kasih Mas, dengan membaca karya orang lain memang membuat lebih kaya pengetahuan, bisa memperbaiki diri juga.

      Hapus
  4. Makin sukses ya mba. Saya pingin.juga sih menulis. Tapi minder gak pede. Selama ini ngeblog hanya menulis tentang wisata yang saya datangi. Moga lebih pedee n bisa ikutan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat Mbak, tulisan Mbak keren-keren. Untuk mencoba hal baru memang diperlukan niat yang kuat. Hehehe

      Hapus
  5. baru tau nih ada namanya sistem RAI, baik nih utk dipelajari.

    BalasHapus
  6. wah keren banget mba sedang otw untuk pcetak antologi ke-15, karena aku memang sudah ada antologi, tapi untuk buku solo sendiri pengen banget terbit, coba ikutan RAI nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah selamat ya Mbak, sudah 15 antologi. Tar saya kabar-kabar kalau sudah siap kelas mentoring buku solo. Sudah banyak permintaan juga ini.

      Hapus
  7. keren mba buku-bukunya.Gimana tipsnya agar konsisten nulis sepancar itu ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau saya niat kuat pingin punya karya, menyalurkan hobi juga.Konsisten nulis itu dari komitmen pribadi, serius ingin punya karya yang diterbitkan sebesar apa? Lalu kerjakan dan kerjakan.

      Hapus
  8. masyaAllah tabarakallah semoga selalu menebarkan manfaat ya Mbak Sukma salam kenal. Kebetulan aku sedang mencari kelas antologi,mau belajar, izin daftar ya Mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silakan Mbak, wah Mbak Shafira tadi sudah chat saya ya. Alhamdulillah sudah dapat tema yang pas. Semoga istiqomah belajarnya hingga naskah terkumpul dan terbit. Semangaaaat. 💪💪

      Hapus
  9. seruu bangeeet, saya juga sering nih bikin buku antologi sama teman-teman penulis. seneng deh rasanya kalo buku terbit, seru yaa. semoga sukses selalu yaa mbaa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak Steffi, apalagi kalau hasil tulisan konteibutornya bagus-bagus. Udah nggak sabar mau peluk-peluk bukunya. Nagih banget ya Mbak. Aamiin, yuuk terus berproses. Mbak Steffi juga cetar euy, PJ antologi juga.

      Hapus
  10. Wah, menulis itu menyenangkan. Apa pun bisa jadi ide. Tapi memang sebaiknya punya mentor sih. Biar tahu salahnya dimana, kayaknya Yuni mau share tentang RAI ke temen saya. Siapa tahu bisa ikutan juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh banget Kak Yuni, wah terima kasih loh atas kebaikan hatinya. RAI terbuka untuk pemula, jadi tak perlu malu-malu untuk memulai.

      Hapus
  11. Produktif banget Mba . .

    Aku pun kepengen punya buku barengan sama kakakku.
    Mudah-mudahan terealisasi tahun ini.. aamiin.

    BalasHapus
  12. Aku setuju, belajar tak mengenal usia. Keren nih RAI, produktiv banget anggotanya. Aku lagi engga dulu nih nulis antologi. Dua antologi terakhir, mulur-mulur banget. Ada aja anggota yang mundur. Trus grupnya kekurangan anggota, trus buka pendaftaran lagi. Akhirnya makin mulur...Hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waah sedih kalau begini ini. Sekarang aku lagi ada proyek kelas antalogi tema homeschooling Kak, pesertanya masyaAllah, gercep. Tugas pekanan 30 orang lebih setoran. Dl masih ntar tgl 26 sudah ada yang nyicil naskah. Semangat banget nih. HS-er kece banget deh.

      Hapus
  13. Sukses terus ya buat RAI, jd terinspirasi nih, moga bisa terus menghasilkan karya terbaiknya

    BalasHapus
  14. Wah aku baru tahu ada Rumah Antologi Indonesia (RAI) ini. Keren deh karya antologinya ada yang sampai 1000 eksemplar dan 3 kali cetak. Mbaknya juga keren banget antologinya udah banyak berbeda-beda pula temanya. Seru deh ngebayangin setiap anggota saling mengoreksi kesalahan KBBI dan PUEBI, jadi belajar banyak. Sukses selalu mbaknya dan RAI :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Mbak atas do'anya, sukses yang sama untukmu juga Mbak. Aamiin

      Hapus
  15. Keren banget Mbak. Kebetulan saya juga tipe orang yang lebih suka belajar dengan mentor daripada otodidak. Setelah ikut komunitas baca gitu kemarin jadi makin banyak tahu mana yang salah gak sesuai dengan puebi dll. Beberapa kali kemarin punya antologi dari hasil sayembara. Lagi senang ikut lomba-lomba gitu 😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat Mbak, ikut lomba-lomba atau tantangan memang membuat kita produktif dan semangat. Itu juga cara saya supaya tetap produktif. Dengan ikut lomba.

      Hapus
  16. Menarik nicg..menulid kalau ga digerakkan dalam komunitas kurang menggigit ya kak.. btw saya klik tautannya kok ga jalan ya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benarkah Kak? Mungkin coba lagi saja. Kalau untuk bit.ly/RAIgrup membutuhkan acc memang.

      Hapus
  17. Baguss juga ada komunitas menulis kayak gini. Jadi kita makin termotivasi untuk menularkan karya. Aku baru 2 kali ikut project antologi dan masih mau ikutan lagi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hayu Kak, ikhtan lagi. Coba ikutan RAI, supaya ada pengalaman berbeda.

      Hapus
  18. By the way, aku salah fokus sama desain buku-bukunya yang bagus banget Mba. Sementara ini, saya melatih kemampuan menulis saya murni hanya di dalam blog saja, belum sempat gabung ke komunitas menulis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih Mas, design karya Kak Shinta memang keren-keren. Saya langsung naksir pada pandangan pertama untuk setiap designnya.

      Dirimu udah jago banget Mas, nulis artikelnya, keceh badai.

      Hapus
  19. Menarik nih kelas menulisnya btw ini ada kelas offline atau kopi darat nya ? Walaupun kelasnya online kalau pernah jumpa secara kopi darat menurut sy lbh lbh afdol hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pernah ada kopi darat, namanya "Temu Rindu". Jadi bisa bersama-sama dengan mentor dan leader. Bisa bertatap muka. Awalnya mau diadakan di Jakarta, tapi terbentur pamdemi ini. Jadi reschedule lagi deh.

      Hapus
  20. Keren banget grupnya Mbak, minimal saat berada di grup kepenulisan begitu, semangat untuk menulis kita juga akan terpacu. Lebih keren lagi bisa saling mengoreksi tulisan seperti yang Mbak ceritakan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya Mbak, kalau saya tipe orang yang semua maunya diceritakan, jadi melebar tak keruan. Dari kelas ini belajar untuk bijak bwrkisah, fokus dalam satu hal tapi benar-benar tuntas. Saya masih tahap belajar untuk itu.

      Hapus
  21. Waahh mauu ikutannn dong.. Tapi pgn blajar buat penulisan artikel yg baik dlu sih sebenernya kak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Next ya Mbak kalau ada kelas artikel atau opini saya colek-colek.

      Hapus
  22. Mantap ini sih. Jadi membuktikan asumsi saya selama ini kalo belajar itu mesti kolektif dan terkonsep. Apalagi punya teman-teman yang sama frekuensinya. Jadinya bisa banyak karya begitu. mantap, mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, saling menyemangati Mas. Sampai buku benar-benar terbit. Dipilih juga penulis terbaik, jadi setelahbjadi buku, bisa belajar dari tulisannoemenang atau pun mentor.

      Hapus
  23. Baru tahu kalau ada RAI. Untuk puisi ada juga gak mba?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada Kak, puisi kali ini sedang dibuka dengan tema 'Hujan". Klik aja pendaftaran kelas saya nanti saya share tema yang sedang dibuka.

      Hapus
  24. Semoga kelas yang baru dibuka lagi sekarang dengan tema Kalau Cinta Sebatas Permen dan Cokelat kuotanya segera penuh ya kak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin, terima kasih atas do'anya. Semoga sukses selalu , Mas Kholis.

      Hapus

Posting Komentar