Sendang Senjoyo, Bermain di Kali Hingga Berenang dengan Ikan. Airnya Super Duper Jernih

Sendang Senjoyo

Rindang, aku tak heran jika pohon di sini memiliki ukuran yang besar dan berdaun lebat. Selain tanahnya subur, tempat ini memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga pohon-pohon ini tidak pernah kekurangan air. Sudah sejak berada di mobil aku sangat antusias dan tak berhenti menyapukan mataku ke segala penjuru, Sendang Senjoyo.

Sejak dari lokasi pacuan kuda Tegal Waton ke tempat ini, jalan yang kutempuh cenderung turun. Turunan tajam ada setelah tempat parkir luas di Sendang Senjoyo. Menurutku aku sama sekali tak menyesal datang ke tempat ini, bahkan aku mau kamu datang ke sini juga, nantinya.

Sendang Senjoyo ini awalnya kupikir merupakan wilayah Salatiga, sebab sangat dekat dengan Kota Salatiga. Ternyata ini merupakan daerah perbatasan antara Kota Salatiga dengan Kabupaten Semarang. Secara geografis memang lebih dekat dengan Salatiga, makanya jika kamu dari luar kota ingin mengunjungi Umbul Senjoyo ini, sebaiknya kamu keluar pintu tol Tingkir, Salatiga. Supaya kamu juga bisa melihat panorama gerbang tol yang viral dengan berlatarkan Gunung Merbabu, yang mirip panorama Gunung di Swiss itu.


Terpesona Keindahan Sendang Senjoyo


sendang senjoyo Semarang
Secara bahasa sendang berarti kolam di pegunungan dan sebagainya yang airnya berasal dari mata air yang ada di dalamnya, biasanya dipakai untuk mandi dan mencuci, airnya jernih karena mengalir terus.

Bukan kali ini saja aku melihat mata air asli dan sendang. Aku dan ibuku bersyukur pernah melihat tempat ini, airnya begitu bersih, debit airnya pun lumayan banyak. Di bawah sendang ini, ada kali kecil, air buangan dari sendang ini mengalir ke kali kecil dibawahnya.

Mata Air ini sangat jernih. Kalau tak malu rasnya ingin juga mencebur ke kolam ini. Tak tahan melihat jernihnya air. Rasanya akan sangat segar sekali jika berendam di sini. Beruntungnya aku tak membawa baju ganti, jadi keinginan itu kuusir cepat-cepat.


Berenang dengan Ikan di Sendang Senjoyo

Sendang Senjoyo Salatiga
Kaum laki-laki baik anak-anak ataupun remaja terlihat menikmati air ini untuk berenang. Awalnya kupikir akan membuat air di Sendang Senjoyo menjadi keruh. Ternyata tidak. Air di sini tetap jernih. Ada banyak ikan yang membuat para pendatang terhibur. 

Sendang Senjoyo
foto: Instagram @saungamba

Selain kolam berisi ikan ini, ada dua kolam lagi. Semua kolam sangat jernih, dasar kolam terlihat dari permukaan. Kolam-kolam tersebut memiliki luas dan kedalaman yang berbeda. Kolam paling dalam dengan kedalaman 1,5 meter.

Bermain Hingga Menangkap Ikan di Kali

'Kecehan' kali ini tidak boleh dilewatkan. Anak-anak sudah merasa bahwa mereka bertemu dengan surganya. Lantas sebagai emak yang pengertian mana bisa melarang mereka untuk bersuka ria. Apalagi air kali ini bening, tak terkontaminasi dengan limbah rumah tangga, tak pula dengan limbah pabrik. Apalagi terkontaminasi bau busuk omongan tetangga. Tentu saja ini resik dan higienis buat ciblon.

Emak melihat di beberapa warung di lokasi ini memajang serok ikan berukuran kecil. Tanpa basa basi aku menanyakan harga kemudian membekali anak-anak dengan saringan ikan. Dahulu Emak sering pergi ke kali untuk memancing ikan jenis ini, ada yang menyebutnya kotes atau ikan gabus berukuran kecil.

Airnya yang jernih membuat ikan terlihat jelas arah pergerakannya. Hal itu sebetulnya membuat ikan ini lebih sigap pada setiap arah tangkapan, dengan mudahnya lolos. Air jernih memang musuh juga bagi para pemancing, jika airnya jernih maka akan sedikit ikan tangkapan.

Sendang Senjoyo Semarang

Selain bermain menangkap ikan, anak-anak bisa bermain pada playground yang disediakan. Keseruan yang berbeda dengan perosotan ini. Saat merosot tentu baju akan basah, tawa riang mereka menyaingi riaknya sungai. Di sini aku juga merasakan bahagianya bisa mendampingi anak-anak bermain air. Keseruan semacam ini tidak akan aku lewatkan.

Anak-anak terus berlari kian ke mari, setelah berkali-kali gagal menangkap ikan mereka meredam kekecewaan dengan tiduran di air yang bening ini. lalu kembali bermain dengan wahana yang ada. Bagiku kesederhanaan di alam terbuka Sendang Senjoyo memberikan hiburan yang berlimpah. Kami bahagia dengan bermian air, bahagia melihat ikan-ikan yang bkami tangkap gesit menghindari tangkapan kami. Bahkan kami mencoba beberpa metode penangkapan dengan menghadang, tetap saja gagal.

Bahkan sampai detik ini, saat melihatku menuliskan kisah ini, Aida masih menceritakan rasa gemasnya karena tak satu pun ikan bisa ditangkapnya. Jika Mbak Vanya merasa frustasi itu wajar memang bukan keahliannya dalam hal begini. Namun, Aida merupakan anak yang bisa membaca situasi. Biasanya ia dengan mudah menangkap kupu-kupu, capung, yuyu, belalang dan sebagainya. Kali ini dibuat gemas karena gerak-geriknya terbaca jelas oleh lawannya yaitu ikan di Kali Sendang Senjoyo.

Pengunjung di Sendang Senjoyo juga bisa menikmati duduk santtai di pinggir kali, sambil memesan makanan pada beberpa warung yang ada di sana. Menurut info ada makanan Khas Salatiga yang dijual di sana. Namanya Bakwan Jembak. Bakwan yang menggunakan jembak atau slada air sebagai bahan pengisinya. Namun, sayangnya aku nggak sempat menicipi jajanan itu. Pas udah tahu rasanya jadi penasaran.

Free HTM, Cukup Bayar Retribusi Parkir

Jika kalian penasaran dengan biaya masuk ke kolam-kolam serta main air di kali ini,maka jawabanya adalah gratis. Meskipun gratis tempat ini terlihat bersih terawat, fasilitas yang diberikan juga memadai seperti kamar mandi dan toilet, fasilitas air bersih, dan juga dekat dengan mushala.

Pertama kalinya menginjakkan kaki ke Salatiga, merasa exited dengan banyaknya tempat menakjubkan yang saling berdekatan. Tujuan awal ke Slatiga adalah mengunjungi rumah Mbak Mei yang sudah lama tidak ditempati. Ternyata lokasinya berdekatan dengan wisata ini. 

Rute Ke Lokasi Sendang Senjoyo

Sendang Senjoyo ini berada pada ketinggian 650 Mdlp, terletak di Desa Tegal Waton, Kecamatan Tengaran, Kab Semarang. Akses jalan utamanya sudah bagus, dari Alun-Alun Pancasila berjarak 6,7 menit. Membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai ke Sendang Senjoyo.

Sendang Senjoyo
Foto: Instagram Clora Soca Atisomya

Kamu pasti akan dengan mudah menemukan lokasi ini dengan bantuan Google Maps.

Kisah Sejarah Tentang Sendang Senjoyo

Sendang Senjoyo menurut cerita merupakan tempat pemandian bagi Raja-Raja dari Kerajaan Medang/Mataram Kuno. Raja Senjaya adalah Raja dari Kerajaan Medang. Kerajaan Mataram Kuno ini pernah dipindahkan ke Mrawantipura (Salatiga dan sekitarnya)

Sendang Senjoyo
Diduga Sendang Senjoyo merupakan petirtan, tempat pemujaan (candi), dan juga merupakan perkampungan kuno pada era kepemimpinan Sanjaya, Raja di Medang.

Ada pula beberapa kisah sejarah yang menjadi legenda di Sendang Senjoyo ini. Menurut Jateng today dot Com, ada tujuh mata air di sini. Yakni Sendang Slamet, Sendang Bandung, Sendang Teguh, Sendang Lanang, Sendang Putri, Tuk Sewu dan Sendang Senjoyo. Termasuk legenda Joko Tingkir dari Kerajaan Pajang.

Tips Sederhana berwisata nyaman di Sendang Senjoyo dariku, jangan lupa bawa ganti, kamu nggak akan kuat menahan godaan sungai di sini. Jangan lewatkan kesempatan, menginjak batu-batu di sungai ini, supaya sampai rumah enggak terbawa mimpi.

Sebelum ke sini Mbak Mei sudah mengajakku ke Lapangan Pacuan Kuda di Tegal Waton. Sayangnya saat itu sepertinya waktunya istirahat, sehingga kau tak bisa menyewa kuda. Saat aku menyapa di pintu gerbang, aku disambut oleh anjing berbulu hitam yang membuatku jiper untuk melangkahkan kaki ke dalam. niatku urung sehingga lekas berbalik dan menuju Sendang Senjoyo ini. Semoga next time bisa ke sini lagi.

Seru sekali jalan-jalanku ke Sendang Sejoyo, sebelum ke sini aku juga mampir ke Bukit Cinta Rawa Pening. Aku benar-benar dimanjakan dengan wisata alam yang memukau. Setelahnya aku diajak belanja murah di Salatiga. Di mana tempatnya? Perlu di tulis ulasannya nggak nih?

Referensi:

B. Ari Koeswanto ASM, 2021. Sendang Senjoyo dari Fakta Kerajaan Folklor hingga Sumber Kehidupan. diunduh dari https://nusantarapedia.net/sendang-senjoyo-dari-fakta-kerajaan-folklor-hingga-sumber-kehidupan/diakses pada; 19 Februari 2023

Mughis Abdul, 2019. Tujuh Mata Air Sendang Senjoyo Jejak Legenda Joko Tingkir. Diunduh dari https://jatengtoday.com/tujuh-mata-air-sendang-senjoyo-jejak-legenda-joko-tingkir. Diakses pada 19 Februari 2023.

Sukma (lantanaungu.com)
Lantana Ungu adalah seorang Ibu dengan dua orang putri, menyukai dunia literasi dan berkebun. Memiliki 11 karya antologi dan sedang ikut serta dalam beberapa proyek buku antologi. Sangat tertarik dengan dunia parenting, terutama parenting Islami. Email Kerja Sama: sukmameganingrum@gmail.com

Related Posts

13 komentar

  1. Diliat dari foto, ternyata bagus ya Sendang Senjoyo, banyak ikan-ikan dan airnya jernih, masuk checklist kalau mau liburan ke Semarang, terimakasih informasinya

    BalasHapus
  2. Pas lihat ikan yang segitu banyaknya kok jadi merinding. Merinding bayangin kalau nyebur dan dikeroyok ikan.
    Saya baru tahu Sendang Senjoyo ini padahal beberapa kali ke Salatiga untuk mengunjungi kenalan. Waah... pengen banget manjain mata di sana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya beruntung banget ya, pertama kalinya ke Salatiga langsung bisa main ke sini. Berkat Mbak sepupu tang suka banget plesiran.

      Hapus
  3. Wisata sendangnya asri plus terjaga kebersihan tempatnya. Membuat nyaman pengunjung, ditunjang beberapa spot buat anak bermain.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya nih, datang ke sini rasanya asri banget. Kayak di daerah yang jauh dari perkotaan, kenyataanya cuma 20 menit dari pusatKota Salatiga

      Hapus
  4. Wah ikannya bisa sebanyak itu ya. Tempatnya menarik dan sejuk, cocok untuk rehat sejenak melepas penat dari rutinitas harian.

    BalasHapus
  5. Sendang Senjoyo merupakan rujukan banget bagi keluarga yang ingin berwisata tipis-tipis. Anak-anak pasti juga senang bisa bermain di Sendang Senjoyo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak, nggak dikenai biaya masuk. Seneng sama suasana asrinya, pohon2 yang gede-gede, sejuk dan rindang

      Hapus
  6. MasyaAllaah iya lohh jerniih bangett sukaa sama viewnya, mata auto segerr rasanyaa. mesti kesana nih kalo lagi mampirr

    BalasHapus

Posting Komentar