Ombak tak Datang, Wakeboarding Saja

 Holaaa Sahabat Lantana Ungu,


MasyaAllah tabarakallah, minggu ini calon mahasiswa Institute Ibu Profesional diajak bermain wakeboarding. Bagiku ini sangat menyenangkan, Sahabat. Tantangannya lebih memicu adrenalin.


Dulu sekali, saya suka bermain tali, kalau zaman sekolah dasar suka bermain lompat tali. Kalau sekolah menengah, suka bermain simpul tali temali saat pramuka. Lalu waktu sekolah menengah, juga suka bermain tali, kali itu lebih ekstrim mainnya. Saya bersama teman-teman suka bermain rappeling.


Rappeling waktu itu menjadi agenda yang dinantikan, resfeshing yang menyenangkan. Sama seperti mendaki gunung. Alhamdulillah, kali ini di Institute Ibu Profesional, diberi kesempatan untuk  bermain wakeboard. Woooaaaah!


Seperti bagaimana kita menghadapi pandemi, paham cara penularan virus, dan menjaga kebersihan diri di mana pun berada.


Bermain wakeboard menuntut kita tidak hanya berani, juga patuh pada aturan keselamatan. Perlu terus berlatih supaya bisa meluncur dengan selamat. Utamanya mengokohkan pegangan tangan kita pada tali. Selanjutnya menggerakkan kaki kita mengikuti irama tarikan. Mengambil kesempatan terbaik untuk melakukan manuver udara. Main insting juga ya Sahabat. ♥


❇❇❇❇❇❇❇❇


Seperti pada game sebelumnya ada dua orang Bunda pemandu. Bahwasannya ada core value di tubuh Institute Ibu Profesional. Masih ingat?

Bagi yang baru mulai menyimak pembicaraan saya dalam berkomunitas di Institut Ibu Profesional boleh ya dikepoin. Bahwa core value ada 5 hal, apa saja ya?

Belajar, berkembang, berkarya, berbagi dan berdampak.

Setelah mengetahui inti dari pembelajaran ini, maka mulai muncul pertanyaan terhadap diri kita. Seperti apa tujuan kita belajar? Bagaimana kita kelak menghadapi hambatan dalam belajar? Apa kita bisa konsisten belajar? Dan banyak hal yang kemudian muncul, bertanya pada diri sendiri.


Setiap proses pasti akan menemukan hambatannya, bagaimana kita menuntaskan hambatan itulah caranya kita meraih konsistensi. Dalam wakeboard kali ini kita belajar menemukan hambatan dan kemudian menakhlukkannya. Sesuatu yang keren bukan?


Mencari timing yang tepat untuk melambung ke udara dan bermanuver, mempertontonkan trik terbaik ketika melambung di udara.


❇❇❇❇❇


"Hidup ini hanya kepingan, yang terasing di lautan, dan memaksa kita. Mengubah jadi tawa." Kesepian Kita - BIP


Berikutnya saya mau memperkenalkan juga nih Sahabat. Mengenai karakter moral Ibu Profesional, apa saja ya kira-kira?

  1. Never stoped running, THE MISSION ALIVE. Jangan berhenti berlari, misi terus berjalan.
  2. Don't teach me, I love to learn. Merasa butuh untuk belajar.
  3. I know, I can be better. Memiliki rasa ingin menjadi lebih baik dari sebelumnya.
  4. Always on time. Menghargai waktu, menepati waktu yang telah disepakati.
  5. Sharing is caring. Tidak pelit ilmu, membagi ilmu itu berpahala.
Dari kelima karakter moral Ibu Profesional ini yang paling sulit bagi saya adalah always on time. Bukan tidak menghargai waktu, tapi saya memang orangnya paling sulit untuk tertib dan teratur. Jika dalam waktu sepuluh hari saya bisa konsisten itu sudah luar biasa pencapaian saya.

Setelah sepuluh hari biasanya saya oleng, untuk kembali konsisten dibutuhkan waktu untuk 'sak karepe dewe'. 

Poin kelima adalah hal yang sangat-sangat saya sukai. Jika saya sudah mudeng, saya tidak bisa berhenti menyimpan ilmu itu untuk diri saya pribadi. Kalau ada kesempatan untuk berbagi pengalaman, pastilah saya bagikan.

Memberikan dukungan dengan berbagi ilmu dan pengalaman rasanya refleks terjadi. Sudah alamiah, Allah kasih saya seperti itu. Mengapa tak menyimpan untuk diri sendiri?


Sabda Rasulullah Shalallahu 'Aliaihi Wassalam di atas, sebagai pengingat kita bahwa menyampaikan ilmu juga berpahala. Jadi apa yang sudah kita dengar, kita pelajari kemudian dipraktekkan. Setelah itu dibagikan ilmunya kepada orang lain.

Membagi ilmu merupakan kebaikan dan salah satu cara mengikat ilmu. Ketika seseorang berhasil mengajari orang lain terkait ilmu yang dipelajari, artinya orang tersebut sudah menguasai ilmunya.

Yuk jangan pelit ilmu, berbagi pengetahuan tidak membuat diri menjadi miskin. Namun Allah berikan pemahaman yang lebih, dan menjadikannya barakah.

Sekian yang dapat saya bagikan, pada kesempatan kali ini.

Sampai ketemu pada game berikutnya. Semakin semangat untuk belajar di tahap Bunda Sayang.

Sukma (lantanaungu.com)
Lantana Ungu adalah seorang Ibu dengan dua orang putri, menyukai dunia literasi dan berkebun. Memiliki 11 karya antologi dan sedang ikut serta dalam beberapa proyek buku antologi. Sangat tertarik dengan dunia parenting, terutama parenting Islami. Email Kerja Sama: sukmameganingrum@gmail.com

Related Posts

Posting Komentar