Liburan Akhir Tahun

 Tadinya saya mau kasih judul "Liburan Asyik Keluarga Joker". Seru nggak ya liburan akhir tahun Keluarga Joker ini? 

 Liburan sekolah yang juga berarti liburan akhir tahun 2017 hingga awal tahun 2018, tepatnya tanggal 8 januari. Jika semua rencana yang kita agendakan berjalan lancar maka kita berliburnya selama satu tahun iya kan Para Bunda? 


 Rencana yang paling utama adalah pulang kampung ke DIY, bagian kabupaten Kulon Progo, karena dapat kabar gembira Adik yang melahirkan.

Selain itu karena dua kali lebaran tidak ada kesempatan sungkem sama Bapak (kandung) jadi emak ini kangennya sudah membuncah. Niat hati juga ingin ke Temanggung ke rumah Ibu (kandung)  karena tahun kemaren lebaran kita hanya di Pati, di tempat Ibu (Mertua). 
Sindoro di ambil dari desa tetangga, Temanggung. 

 Mbak Vanya sudah sangat ingin ketemu Dik Dzaky saudara sepupunya yang baru saja punya adek—Dik Khadija yang masih baby itu. Dek Aida juga, "Mama mana bayi?" begitu ungkapannya sesudah lihat foto Khadija di ponsel. Mbak Vanya juga tidak sabar mau makan tongseng bikinan Uti dan berkebun bersama Uti yang di Temanggung. Setiap hari sudah nuansa liburan aja, menjadi topik hangatnya mbak Vanya ya keluarga tercinta di kampung. Mau belikan Uti sepatulah, mau belikan baju adek bayilah. Segala macam langsung berentetan di imajinasi mbak. Seakan ruhnya udah sampai di sana duluan.

 Dalam benak sudah mulai menyusun destinasi wisata yang akan disinggahi, biar semakin WOW kan ya liburannya. Yang ingin sekali disinggahi adalah Puncak Kleco di Samigaluh, Kulon Progo,  Yogyakarta. Karena kalau Destinasi Wisata Puncak Gunung di Desa Wisata Ngargosari sudah beberapa kali ke sana, meskipun saya yakin sudah jadi lebih indah dari yang terakhir kami ke sana, karena kemaren masih banyak dilakukan pekerjaan seperti pembuatan menara pandang tambahan dan masih banyak lagi lainnya.

 Kenapa ingin sekali ke Puncak Kleco, karena terhipnotis dengan postingan Instagram Bunde Win. "Ayo, kapan muleh kampung tak terke ning Kleco." Pegunungan menoreh termasuk ciptaan-Nya yang sangat memesonaaaah. Tidak hanya Halmahera saja yang penuh pesona, saya menemukan pemandangan perbukitan yang sangat menawan di beberapa spot wisata Samigaluh. Ada juga Goa Sriti dan di perbatasan Purworejo itu, sepertinya sih masuk purworejo ya, ada Goa Kiskendo. Jalan menuju ke sana memicu adrenalin, kiri kanannya jurang, mesti hati-hati.

 Puncak Kleco ini di lengkapi dengan gardu pandang. Nah selain disuguhkan keindahan daerah perbukitan, yang sejauh mata memandang adalah hijau dan biru yang "bah" sangat memanjakan panca indera. Di sana juga terdapat bumi perkemahan, serta tempat untuk out bond



 Lalu ketika di Temanggung kota penghasil Tembakau dan kopi java arabica yang enak itu. Inilah mengapa bagi saya kopi adalah minuman yang paling enak di dunia, apalagi diminumnya di depan tungku, pagi-pagi, sambil ditemani Sawut dan Jadah bakar. Karena di sinilah saya dilahirkan dan mengenal kopi racikan nenek.  Kalau sampai di Temanggung, nanti, ingin bertemu dengan beberapa kawan SMP yang sudah puluhan tahun tidak bersua. Sambil melihat peninggalan zaman purbakala yang ditemukan di kampung teman saya. Situs Purbakala di Desa Liyangan, Purbosari, Ngadirejo, Temanggung. Intip yuk Menjelajahi Situs Purbakala Liangan


 Konon kabarnya sedang dilakukan penggalian karena ditemukan sisa-sisa peradaban zaman kuno. Tidak hanya situs candi saja yang ditemukan,  yang ingin saya tekankan di sini adalah ternyata peradaban leluhur kita telah mengetahui sistem pertanian yang sangat bagus. Dan ini bagi saya pribadi adalah sesuatu yang membanggakan, dan berharap saya pribadi bisa mencetak generasi yang arif terhadap peradaban dan tidak berbuat kerusakan. Aamiin Allah huma Aamiin.

  Tidak kalah menariknya, teman saya itu sudah wanti-wanti kalo saya pulang kampung harus mampir, mau dimasakin nasi jagung katanya, sama urap dan ikan asin bakar. Sudah ngiler duluan saya.
Tak lupa mampir ke Wapit, Wisata Alam Jumprit, dahulu zaman saya masih SMP, di sana banyak kera yang konon itu jelmaan manusia yang ikut pesugihan. Desas-desus sih, dan buat saya mah yang terpenting tak perlu jauh-jauh ke bonbin buat lihat kera. Zaman STM dulu pernah juga rihlah di sini sama ukhti-ukhti hijaber. Di bawah pohon pinus.

 Kalo sekarang pastinya lebih malas pulang lagi karena sudah di bangun berbagai macam outbond seru, saya yakin Mbak Vanya dan Dik Aida pasti betah. Berikut penampakan wapit khususnya di area flying fox


 Namun perlu diingat bahwa ada penentu dari setiap rencana yang kita buat. Sebab hidup ini adalah atas skenario Allah yang Maha Agung. Mari kita lanjutkan dengan kisah liburan kami yang sesungguhnya. Rencana kami memang indah ya, apalagi berkelilingnya disertai Ibu dan Adek Bontot mumpung liburan di rumah, biasanya nyantri di Ponpes Ibnul Qoyyim Bantul. Ketika rencana sudah tersusun rapi maka hal yang perlu diingat adalah firman Allah SWT :

ÙˆَعَسَÙ‰ Ø£َÙ†ْ تَÙƒْرَÙ‡ُوا Ø´َÙŠْئًا ÙˆَÙ‡ُÙˆَ Ø®َÙŠْرٌ Ù„َÙƒُÙ…ْ ÙˆَعَسَÙ‰ Ø£َÙ†ْ تُØ­ِبُّوا Ø´َÙŠْئًا ÙˆَÙ‡ُÙˆَ Ø´َرٌّ Ù„َÙƒُÙ…ْ ÙˆَاللَّÙ‡ُ ÙŠَعْÙ„َÙ…ُ ÙˆَØ£َÙ†ْتُÙ…ْ Ù„َا تَعْÙ„َÙ…ُونَ
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. " (QS. Al-Baqarah : 216)

 Itu muqodimmah dari liburan asyik keluarga Joker—Joko keren.  Serumah terserang sakit semua, berawal dari Mbak Vanya yang sudah mulai batuk pilek sebelum terima rapot. Dan kali ini batuk pileknya disertai dengan penyumbatan di telinga yang mengakibatkan infeksi telinga. 

Ini adalah awal yang indah, karena Mbak Vanya sangat kesakitan, tidak bisa tidur,  menjerit-jerit ketika tertidur pulas, tidak mau makan dan juga demam tinggi. Awalnya mau bawa Adik berobat, jadinya Mbak Vanya yang pergi ke dokter THT. Cerita lengkapnya sudah Emak rangkum di link dibawah ya.


 Sebagai hamba kita boleh berencana dan Tuhan yang menentukan. 

 Finally emakpun ikut tepar, terkapar di samping anak-anak yg masih pada sakit. Sebenernya kalau sakit anak masih suka aktif ini itu tapi karena bujuk rayu Emak dan tidak ada pilihan lain maka mereka menurut. Tergoler berjajar di kasur layaknya ikan asin yg lg dijemur. Ini awal liburan kami, Abi juga terpapar tapi langsung minum vitamin, dan masih tetap bekerja.

 Recovery kami ngujublek di rumah, Emak siapkan beberapa kegiatan buat Mbak dan Adik. Kali ini lebih banyak kegiatan sains, sesekali mewarnai, mengenalkan ke Mbak Vanya pecahan dengan kepingan pizza mainannya, mengajari Dek Aida tentang warna-warna. Ia baru paham warna hijau. Hafalan juga tak ketinggalan. Kegiatan sains yang dilakukan selama liburan juga sudah Emak rangkum dalam artikel, Little Scientist : 6 Aktifitas Sains Anak Selama Liburan Sekolah

 Pas udah benar-benar fit ketiga-tiganya, baru emak izinkan main ke luar. Giliran Emak berjuang dengan cucian menggunung, kemarin fokusnya menghabiskan baju yang ada dilemari dulu dengan semboyan "selama masih ada yang bersih jangan maksain diri."  Totalitas pada istirahat biar cepat pulih.

 O iya, habis itu di posyandu ada vaksinasi difterri, Dek Aida dan mbak dapet undangannya. Kami berangkat ke sana sembari menghirup udara luar setelah sekian lama berkutat di dapur.


 Akhirnya Vanya n the Genk Juara keluar rumah. Ketemu sama tukang Nanas, kita beli. Ketemu tukang mainan beli juga. Sambil nylimur yang mau disuntik. Pas sampai posyandu syok, mbak Vanya tahu-tahu jatah disuntik. 

 Kalo Dik Aida slow saja, disuntik cuman bilang ih-ih, tangannya mau menyambar suntikan, dia tidak menangus. Baru pas sampai rumah nangis mulu karena bekas suntikannya terasa nyeri, agak bengkak dan panas.

 Nah kalau mbak Vanya, histeris dia, bilang "jangan sekarang, nanti aja, gendong Mama,  pangku ya Mak,"  selebihnya nangis dan meronta-ronta, tak peduli teman sekolah ada di antrian dan bilang, "Vanya jangan takut, ga usah nangis, Lala aja gak nangis kok, kan gak sakit."  

Tidak ada yang dengerkan. Terus mengangis, hungga proses vaksinasi selesai. Akhirnya kami berdiam diri di serambi masjid sambil makan jajan kue lala-laba namanya.


 Liburan berikutnya ke luar kandang, ngeriung bareng ibu-ibu di sini. Kebetulan ada yang ajak membuat cilok. Jadi punya pengalaman, next time bisa untuk resep practical life skill memasak Mbak Vanya dan Dik Aida. Pasti akan seru!

Nah ini suasana kami saat bersama-sama membuat cilok. Menyaksikan mulai dari membuat adonan dan membantu pada bagian membentuk dan mengisi adonan saja.


 Mbak Vanya mulai gusar waktu menjelang tahun baru kita masih di rumah, bukannya prepare pulang kampung. Terlebih dua hari main ini Mbak Vanya dapat sounding tentang perayaan tahun baru, yang katanya asyik dan rame.

Memang benar sih, tetapi Emak tidak bermaksud kasih tahu karena belum tentu bisa menyaksikan. Abinya agak gimana disangka Emak yang kasih tau. Dulu waktu di Samigaluh depan rumah, tempat menyalaka kembang api, nonton ya nonton saja, karena gak bisa tidur jugakan ratusan kembang api, dan mercon dar der dor.

 Akhirnya kita pergi ke Zona main game terdekat. Main beberapa game, berakhir di mandi bola. Manjat-manjat,  ini aktifitas fovorit keduanya. Emak hanya mantau dari luar, karena yakin Dik Aida sudah bisa sendiri dan Emak mau tahu seberapa care-nya Mbak terhadap adiknya.

Di luar rencana, ketika ada seorang anak laki-laku yang menyeret dan mendorong Adik Aida di perosotan. Beruntung Dik Aida mahir ngerim, dan tidak terjadi cidera. Mbak Vanya terlihat marah sama anak itu. Mama dari jauh teriak kenceng tuh, "Anak siapa itu?!" Dan akhirnya dek Aida nangis tidak mau main lagi. Kesempatan mbak Vanya buat main sepuasnya tanpa jaga Adik.

 Pada akhirnya libur akhir tahun abi—yang cuma 2 hari itu—habis tuntas dengan bermain bersama di rumah. Enggak asyik-asyik makan angin seperti Ehsan, kita di rumah saja, di kampung Durian Runtuh bareng Upin-Ipin dan Mail.

 Dan sebagai penutup liburan, pada Hari Kamis, 4 Januari 2018 Emak terguyur air panas, hari Jum'at dapet kabar dari kampung, Bapak (kandung) menabrak anak tetangga, Bapak sakit kaki kiri. Dan masih bersambung hari Sabtu, saat Emak mau tanya, "Besok Abi lembur?"  Malah dapat kabar Abi jatuh dari motor menghindari orang menyebrang yang sudah maju tetiba mundur lagi. Dan lecet lutut kirinya. Ugh banget ya... Syafakallah Bapak, Abi. Dan saya tadinya macam rembo gak berasa sakit jalan mondar-mandir ngikutin adek main. Akhirnya bet rest, ngesot, meringis dan segala upaya biar lekas pulih.

 Masak,  mandi, cu-pir, toilet activity, mandiin anak, ambil nasi n nyuapin sambil ngesot dan meringis. Coba untuk berdiri dua kaki itu tetiba kerongkongan kering kaya gak minum setahun, dan air mata tercekat. Bilang aduh juga fals, ya sudahlah... Emak istighfar saja, semoga terhapus dosa-dosa. Aamiin.

"Beruntung liburan ini tidak ke mana-mana, gimana rasanya kalo tersiram air panas di sana, bagaimana rasanya membawa kaki terluka ini dalam perjalanan pulang. "

Qadarullah hingga liburan sekolah anak berakhir.  Emak dan Abi justru mulai libur dari aktivitas rutin. Beginilah liburan asyik keluarga Joker. Sebenarnya tidak asyik untuk diceritakan.  Terima kasih sudah bersedia membaca. Lalu bagaimana liburan versi kalian?  ceritakan dong!!!

Konten blog ini diikut-sertakan dalam lomba "Mini Blog Competition" oleh Hijrah Parenting Islamic dengan tema liburan akhit tahun. 
Sukma (lantanaungu.com)
Lantana Ungu adalah seorang Ibu dengan dua orang putri, menyukai dunia literasi dan berkebun. Memiliki 11 karya antologi dan sedang ikut serta dalam beberapa proyek buku antologi. Sangat tertarik dengan dunia parenting, terutama parenting Islami. Email Kerja Sama: sukmameganingrum@gmail.com

Related Posts

2 komentar

  1. MasyaAllah seru kali liburannya Bundaaaa...aku sampe ngebayangi adegan minum kopi di depan tungku itu. Aku seolah berada disana ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah bunda Nufa Zee, kalo di Temanggung dingin sekali, jadi pagi-pagi paling enak didepan tungku sambil bercerita ngalor-ngidul.

      Hapus

Posting Komentar